17 Januari 2012 kemarin jurusan ngadain praktek mata kuliah Diplomasi, sebenarnya ada 2 macam praktek, table manner sama international conference simulation, tapi berhubung waktunya mepet akhirnya konferensinya diadakan duluan. Aku kebagian jadi perwakilan negara Laos dengan 6 orang lainnya yang tentunya ya temen-temen se-gank sendiri, dan dapet tugas negara jadi seorang notulen. Permasalahan yang dibahas adalah sengketa Laut Cina Selatan di mana wilayah yang kaya akan sumber daya alam (ikan, minyak, dll) diperebutkan oleh beberapa negara ASEAN dan Cina yang ngotot pengen memiliki wilayah tersebut. Dalam konferensi ini hadir pula Amerika Serikat, yang kayaknya emang 'harus' selalu hadir di setiap rapat internasional (entah itu jadi pemimpin atau hanya jadi mediator) untuk menunjukkan kepada dunia internasional tentang konsistensinya sebagai negara adidaya. Karena judulnya sendiri udah simulasi konferensi internasional, jadi bahasa pengantarnya juga pake bahasa Inggris.
I'm so excited with this thing! :D Feel the atmosphere that seemed as real as in the truly real international conferences, and we had so much fun!
Here some photoshots we've taken..
Perwakilan dari negara Laos.
Suasana di ruang konferensi (maaf, muka kumelku sepertinya sedikit mengganggu ya? -__-"). Mejanya diatur sedemikian rupa mirip dengan di konferensi-konferensi internasional yang asli. Tiap negara diwakili 2 orang di depan yang bertindak sebagai juru bicara dan duta negara dan perwakilan yang lain duduk di belakangnya (kalau konferensi asli hanya diwakili 1 orang juru bicara saja, perwakilan lain duduk di tempat terpisah).
Waktu istirahat makan siang (di konferensi internasional yang asli juga ada). Mukanya udah pada kaku setelah sebelumnya melewati rapat yang lumayan alot, anak-anak pada kebawa suasana serius.
Waktu makan siang ini juga berfungsi sebagai waktu lobbying, di mana negara-negara yang berselisih berkumpul untuk bermusyawarah dan memutuskan sesuatu yang kemudian nanti akan disampaikan di forum
Nyolong waktu buat foto-foto (ada pak dosen Ruly Inayah juga). Sebagai orang Indonesia tulen hasrat untuk berfoto memang sulit dibendung, apalagi setelah capek jaim-jaim di sepanjang konferensi pagi itu.
Ini setelah acara penutupan konferensi. Penutupannya dibikin mirip konferensi asli juga, ada penyampaian kesepakatan rapat, voting buat milih negara mana sebagai penyelenggara konferensi selanjutnya, dan juga penandatanganan kesepakatan (sayang nggak sempet kefoto kamera kita). Di sini tiap perwakilan negara dikasih diskon boleh foto-foto di depan banner, pak dosen memang pengertian :D
Ngeliat foto-foto kita yang kayak begini, jadi terbersit mimpi baru...
Semoga suatu saat nanti kita bisa jadi peserta sekaligus perwakilan negara dalam International Conference yang sebenarnya. :)