Ulas Buku: Hikayat Negeri Kopi (by Syukri Muhammad Syukri)

December 19, 2017

Details: getscoop

Isi buku ini merupakan kumpulan postingan di portal Kompasiana milik si penulis. Ceritanya memang fokus dengan Gayo dan kopi kebanggaannya. Diceritakan bagaimana perlahan-lahan perspektif masyarakat Gayo yang berubah, dari sebelumnya mengonsumsi kopi ala kadarnya, padahal yang mereka olah adalah biji-biji kopi premium kelas wahid, sampai akhirnya mereka sadar tingginya nilai kopi-kopi yang mereka rawat itu. Petani-petani mulai merubah pola pikirnya, mengubah pola tanam kopinya dan mulai menggunakan sistem pengolahan secara organik, mengubah proses sangrai (roasting) mereka dengan menggunakan mesin-mesin yang lebih modern, meningkatkan sistem jual beli dan meningkatkan standar nilai jualnya melalui koperasi. Bahkan pola beli-membeli kopi dan sistem perputaran uang mereka pun berubah lebih modern: melalui rekening dan SMS banking.

Perubahan itu meningkatkan kualitas kopi Gayo dan juga harga jualnya, yang tentunya ikut meningkatkan taraf hidup para petani kopi seiring dengan makin banyaknya permintaan dari luar negeri untuk ekspor biji kopi Gayo premium yang dihargai tinggi di pasar internasional. Kultur minum kopi masyarakat Gayo pun perlahan ikut berkembang, bahkan mereka mulai mengenal espresso! Kedai-kedai kopi yang menyediakan kopi-kopi bertaraf tinggi pun mulai bermunculan, wisatawan dari luar daerah juga makin bertambah karena Gayo dan kopinya makin tenar.

"Saat bertamu ke rumah warga Gayo di Aceh Tengah, jangan menolak jika Anda disuguh segelas kopi hitam. Bahkan, ketika bertamu lagi ke rumah sebelahnya, Anda kembali disuguhkan segelas kopi hitam. Kalaupun Anda masuk ke rumah yang ke-10 pada hari itu, mereka tetap akan menyuguhkan segelas kopi hitam. Itulah tradisi menghormati tamu di Aceh Tengah termasuk di kawasan Dataran Tinggi Gayo lainnya."

Buku ini sangat menarik untuk dibaca, dan akan sangat bermanfaat bagi para pecinta kopi yang ingin menambah wawasan tentang olahan minuman yang pahit tapi begitu adiktif ini. Karena buku ini bukan hanya berisikan cerita tentang kehidupan petani kopi dan segala proses yang mereka lalui untuk mengangkat derajat kopi-kopi yang selama ini mereka olah dan tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatnya, tapi penulis juga menyajikan pengetahuan umum tentang kopi itu sendiri, seperti misalnya tentang kadar kafein dalam biji kopi arabika yang sebesar 1,1% dari beratnya sedangkan untuk robusta 2,2%, lalu juga tentang efek kafein yang berkaitan erat dengan berat badan, di mana orang bertubuh langsing akan lebih cepat merasakan efek kafein dari kopi yang diminumnya dibandingkan dengan orang bertubuh gemuk, sehingga konsumsi kafein harus proporsional disesuakan dengan berat badan masing-masing orang, dan juga manfaat-manfaat kopi lainnya yang banyak diceritakan di buku ini.

Alur ceritanya tidak semengalir cerita-cerita novel, sih. Lebih ke seperti membaca potongan-potongan tulisan di blog, tapi tiap-tiap babnya menyuguhkan tema-tema cerita yang tidak akan bikin kita bosan untuk menyelesaikannya hingga tanda baca titik terakhir.

You Might Also Like

0 comments