Ulas Buku: Kenanga (by Oka Rusmini)

December 26, 2017

Details: Grasindo

Buku ini menceritakan sisi kelam kehidupan masyarakat Bali yang masih menjunjung tinggi sistem hierarki menurut kasta, yang diwariskan lewat garis keturunan dan dilestarikan selama berabad-abad. Diceritakan bagaimana manusia-manusia modern Bali harus menjalani dua sisi kehidupan yang berbeda: ikut arus kehidupan modern layaknya manusia normal, tapi dengan tetap menjaga segala tetek bengek aturan adat istiadat yang begitu mengikat. Karakter-karakter yang disajikan cukup 'ngena', terutama tokoh Kenanga yang digambarkan sebagai wanita bangsawan berpendirian kuat dan berpikiran maju yang rela menanggung cemooh dari kaumnya sendiri karena punya prinsip hidup yang 'nyeleneh', sekaligus cerita hidup penuh rahasia kelam yang dibawanya. Juga jadi menarik karena penulis memasukkan unsur-unsur adat kebudayaan Bali yang kental, memudahkan pembaca untuk merangkai satu per satu setting ceritanya yang banyak menggambarkan situasi kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Pesan-pesan yang disiratkan juga cukup menarik, kental dengan masalah keperempuanan yang digambarkan sangat rapuh tapi juga sangat kuat dalam waktu yang bersamaan. Menggambarkan bagaimana dengan sesama kaumnya perempuan bisa sangat beringas dan ingin saling menggilas, tapi di saat yang bersamaan juga bisa saling menguatkan dan mengasihi. Benang-benang cerita antar tokohnya juga tergambar dengan apik, lewat cerita-cerita cinta terlarang dan bagaimana mereka bertahan dengan kondisi yang mengharuskannya hidup dengan hati-hati yang patah dan cinta yang tandus tergilas kondisi dan ikatan adat yang tak mengijinkan. Bukan tentang gelapnya cerita cinta yang tak lazim itu sendiri, tapi tentang bagaimana cinta itu bisa dijaga sedemikian rupa untuk melawan segala ketidaklaziman, bagaimana konsep cinta itu bisa jauh melampaui akal dan rasio manusia normal.

Gaya tulisannya Oka Rukmini juga sangat kunikmati, caranya menggambarkan sesuatu bisa begitu detil, memudahkan pembaca masuk ke dimensi cerita yang dibuatnya itu. Entah kenapa ya, aku selalu menikmati cerita-cerita yang terkesan 'gelap' dan keluar dari batasan begini. Terasa lebih nyata aja, karena memang kejadian-kejadian di buku ini betulan ada di kehidupan nyata, dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari kita semua. Terkadang orang perlu tau dan mengerti kalau konsep kehidupan yang sempurna itu semu belaka, orang perlu sesekali menelan realita kehidupan yang jauh dari angan dan bayangan, karena hidup ini bukan melulu seperti dongeng yang indah-indah.

You Might Also Like

0 comments